Senin, 04 Januari 2010

UMMATAN KHOIRON

Allah SWT telah menetapkan kita sebagai UMMATAN KHOIRIYAH (ummat Terbaik) yang terpilih menjadi ummat Nabi Muhammad SAW, Nabi yang terbaik pula. Berdasarkan firman Allah swt di dalam Surat Ali Imron 110: “Kamu adalah ummat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah”.

Berdasarkan ayat di atas, maka kita harus menyadari bahwa amar ma’ruf dan nahi mungkar merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim, sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Amar ma’ruf artinya memerintahkan atau mengajak manusia agar berbat baik, berbuat kebajikan, berbuat sesuatu yang diridloi oleh Allah. Patuh kiranya disampaikan perbuatan-perbuatan yang baik seperti antara lain: selalu berbakti kepada kedua orang tua, bergaul dengan istri secara baik, bersilaturrahim, berbuat baik kepada tentangga, bersemangat mencari ilmu dan aktifitas lain-lain yang tergolong akan mendapatkan pertolongan dan pembelaan dari Allah. Adapun yang dimaksud nahi mungkar adalah mencegah semua perbuatan yang tidak sesuai dan dilarang oleh agama, yang mengakibatkan kehinaan dan kerusakan. Misalnya: membuka aib orang lain, mencaci maki teman sejawat, menghina sesama manusia, mencuri, berjudi, korupsi, berzina, merampas hak orang lain, membunuh dan sebagainya yang termasuk perbuatan mungkar. Perbuatan-perbuatan tersebut mnimbulkan kerusakan, permusuhan, kesengsaraan, perpecahan, kerugian dan kehinaan.

Kita akan tetap berpredikat sebagai sebaik-baik ummat, selama kita konsisten, istiqomah alam menegakkan amar ma’ruf dan nahi mungkar, sebagaimana diperintahkan dalam ayat tadi. Tetapi apabila kita meninggalkan amar ma’ruf dan nahi mungkar, maka predikat itu bisa gugur karenanya. Na’udzubillahi min dzalik. Demikian pentingnya amar ma’ruf, nahi mungkar sehingga menjadi fardlu kifayah (kewajibab kolektif) bagi kaum muslim yang sudah mukallaf, baik lelaki atau perempuan. Hal ini mengingat sifat dan pembawaan manusia yang khilaf dan juga sifat manusia yang memiliki nafsu yang cecderung melakukan perbuatan jahat. Agar dapat melaksanakan dua pekerjaan mulia itu, maka hendaknya kita tanamkan prinsip kebajikan dalam hati sanbari kita, sehingga kita menjadi manusia unggul yang cinta kepada Allah dan cinta kepada sesama hamba Allah, dengan demikian kita bisa memiliki sikap berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan dan berlomba-lomba saling menjauhi kejahatan.

Jadi berbuat baik yang utama dan pertama adalah berbuat baik terhadap diri kita sendiri, setelah itu berbuat baik kepada keluarga, kerabat, sanak famili, handai taulan, tetangga kemudian masyarakat umum. An Nabi Muhammad SAW bersabda: “Kebajikan merupakan salah satu dari pintu surga. Ia dapat menghindarkan pelakunya dari kejahatan yang menghancurkan”. (H.R. Imam Abu Syaikh, hadits melalui Ibnu Umar RA.)

Terhadap orang yang memerintah orang lain berbuat kebaikan sementara dirinya sendiri tidak melakukannya, maka orang yang demikian akan mendapat kemurkaan Allah SWT sebagaimana dinyatakan dalam firman-Nya: “Wahai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan sesuatu yang kamu sendiri tidak melakukannya? Allah amat murka apabila kamu berkata tentang sesuatu, padahal kamu sendiri tidak melakukannya”/ (QS Ash Shaf: 2-3)

Selanjutnya bilamana terjadi suatu kemungkaran disuatu tempat dan tidak ada sorangpun yang mau menegur atau melarangnya, maka seluruh penduduk kampung itu akan mendapat murka Allah dan akan menurunkan adzab-Nya. Itulah sebabnya kita senantiasa mohon kepada Allah SWT agar kita senantiasa dapat ber amar ma’ruf, nahi mungkar terlebih-lebih di era “Penistaan” agama yang marak terjadi di tanah air kita dewasa ini. Maka semogalah peringatan keras Allah tidak mengenai kita semua.
“Telah dikutuk Allah orang-orang kafir dan Bani Isra’il dengan lidah Dawud dan Isa putra Maryam, yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melewati batas. Mereka satu sama lain tidak melarang perbuatan mungkar yang mereka lakukan. Sungguh amat buruk apa yang mereka kerjakan”. (QS Al Maidah : 78-79)

Semoga pulalah kita dapat amar ma’ruf, nahi mungkar dengan mengaplikasikan ajaran Islam secara utuh di rumah. Orang mukmin mempunyai tanggung jawab terhadap keluarnyanya. Firman Allah:
“Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu”. (QS At Tharim ;6)

Seorang mukmin selalu berusaha mengimplementasikan amar ma’ruf, nahi mungkar minimal pada dirinya dan keluarganya. Semoga kita termasuk UMMATAN KHOIRIYAH (ummat yang Terbaik). Amiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar