Senin, 04 Januari 2010

DUNIA ITU SEPERTI PASAR

Syekh Abduk QodirAl Jailaini

Kaum sufi hanya beramal kepadaNya dan besertaNya, lalu Allah memperlihatkan banyak keajaibanNya di dunia dan di akhirat. Mereka diperlihatkan KelembutanNya dan limpahan ruhani pada mereka.

Dunia ini adalah pasar, sesaat kemudian sudah sepi tak satu pun menghuni. Ketika malam tiba, pasar itu sudah tutup, seluruh pembeli dan penjualnya pergi. Karena itu janganlah anda berjual beli di pasar dunia itu kecuali yang bermanfaat bagimu esok di akhirat, Karena pengawas akan tahu.

Mentauhidkan Allah Azza wa-Jalla adalah berlaku ikhlas dalam beramal kepadaNya. Tapi yang ada disana malah banyak munafiknya. Sedikit sekali yang ikhlas diantara kalian. Anak-anak, jadilah anda orang berakal cerdas, dan jangan terburu-buru. Karena segala yang ada di tangan anda akan lepas, jika anda terburu-buru. Jangan datang di waktu maghrib dan waktu subuh, apakah kamu tidak lagi punya kesabaran, anda sibuk hingga waktu maghrib dan anda dapatkan apa yang anda mau?

Berakal sehatlah kalian, beradablah kepada Allah Azza wa-Jalla dan makhlukNya. Jangan sampai anda mendzalimi mereka dan anda mencari sesuatu yang bukan milik anda dari mereka. Tak ada konfirmasi sampai adanya rekomendasi dari Sang Wakil. Pada pada saat itulah anda bisa melihat pemberian sebelum rekomendasi, sedikit pun tidak memberikan padamu dan mereka pun tidak memberikan padamu, tidak segentong, tidak selautan tidak pula setetes, kecuali atas izin Allah azza wa-Jalla. Sedangkan rekomendasiNya dan IlhamNya pada hati mereka.

Jadilah anda orang yang berakal sehat. Itulah akal sehat. Karena itu kokohlah di posisi anda di hadapan Allah Azza wa-Jalla. Karena rizki itu sudah dibagi dari SisiNya dan di TanganNya.

Celaka anda! Dengan muka seperti apa anda nanti bertemu denganNya? Sedangkan anda kontra kepadaNya di dunia, berpaling dariNya menuju makhlukNya, musyrik kepadaNya sembari anda gantungkan kebutuhanmu kepada mereka, kau pasrahkan nasibmu pada mereka.

Hajat kebutuhan yang dipasrahkan pada makhluk lain itu lebih banyak melimpahkan siksaan, karena mereka tidak pernah dimintai melainkan akan mengeluarkan milik bersama dosa-dosanya. Dan hanya sedikit dari mereka yang melakukan tanpa terpaksa dengan hak yang ada pada mereka. Jika anda meminta, dan anda tersiksa, sesungguhnya anda sedang terhalang datang pemberian itu sendiri.

Anak-anak sekalian….menurutku, manakala anda dalam kondisi terpepet, jangan minta pada siapa pun dan jangan punya hasrat apa pun dimana orang dan keinginan itu tidak dikenal dan anda tidak mengetahui asal usulnya. Jika anda mampu untuk memberi, dan anda tidak mencari, meminta, maka lakukan. Ketika anda berbakti, dan anda tidak mencari supaya diri anda berbakti pada yang lain, maka lakukanlah pekerjaan itu.

Kaum sufi hanya beramal kepadaNya dan besertaNya, lalu Allah memperlihatkan banyak keajaibanNya di dunia dan di akhirat. Mereka diperlihatkan KelembutanNya dan limpahan ruhani pada mereka.

Anak-anak sekalian… Jika anda tidak memegang islam, bagaimana anda memegang iman? Jika tidak ada iman bagaimana anda yaqin. Jika tak ada yaqin, bagaimana anda meraih ma’rifat padaNya dan pengetahuan padaNya.

Semua itu merupakan klasifikasi. Bila Islammu benar, maka kepasrahan total mu benar. Jadilah anda ini Islam menuju Allah Azza wa-Jalla dalam seluruh perilaku dengan tetap menjaga batas syariat dan siplin bersamaNya. Serahkan dirimu dan yang lain pada Allah Azza wa-Jalla. Berbuat baiklah dalam adabmu bersamaNya dan makhlukNya. Jangan mendzalimi dirimu dan yang lain, karena pedzaliman itu berarti kegelapan di dunia dan akhirat. Dzalim itu gelapnya hati, menghitamkan wajah dan lembaran. Karena itu janganlah berbuat dzalim dan jangan saling menolong pada orang dzalim. Nabi saw bersabda:
“Di hari kiamat ada suara yang menyeru, ‘Dimanakah kedzaliman? Dimanakah para pendukung kedzaliman? Manakah orang yang melihat mereka walau sebentar? Manakah yang pernah bertemu mereka walau sekejap? Kumpulkan mereka dan jadikan mereka dalam peti dari api neraka!” Hindari makhluk, dan berjuanglah agar kalian tidak menjadi orang yang di dzalimi maupun yang dzalim.

Jika terpaksa anda menjadi orang yang terdzalimi, maka jangan sampai menjadi orang yang dzalim, jangan menjadi pula yang dipaksa dan pemaksa. Allah memberikan pertolongan kepada yang di dzalimi, apalagi jika mendapatkan orang yang menolongnya.

Nabi saw bersabda:
“Manakala seorang di dzalimi dan tidak mendapatkan orang yang menolongnya kecuali hanya Allah azza wa-Jalla, maka Allah Ta’ala berfirman, “Aku bakal menolongmu, walau sesaat setelah itu.”
Sabar itu penyebab pertolongan, keluhuran dan kemuliaan.

Ya Allah kami memohon padaMu kesabaran bersamaMu, dan kami mohon ketaqwaan, kecukupan, solusi dari beban dan sibuk bersamaMu, mohon hijab dihilangkan antara di kami dan DiriMu….
Buanglah dinding antara dirimu dan DiriNya, karena keterpakuanmu pada jembatan dinding itu merupakan ketololan. Karena tak ada raja, sultan, yang mencukupi dan yang mulia kecuali yang hanya menuju kepada Allah Azza wa-Jalla.

Hai orang munafiq, sampai kapan anda pamer dan bermunafiq ria? Buanglah milikmu yang datang dari orang yang memunafikkan dirimu? Celaka kamu! Apa kamu tidak malu bertemu denganNya kelak?
Dalam waktu dekat anda beramal untukNya tetapi batinmu unjtuk selain DiriNya. Anda mengkhianatiNya, karena anda memanfaatkan kebesaranNya untuk dengan memanipulasi ilmuNya untuk nafsumu.

Karena itu kembalilah dirimu, temui perkara urgentmu dan baguskan niatmu kepadaNya. Berjuanglah untuk tidak makan, melangkah dan beramal secara total kecuali dengan niat yang saleh (Lillah), maka anda akan menjadi baik. Setiap amal yang anda lakukan hanya untukNya bukan untuk yang lain.

Maka, pada saat itulah bebanmu sirna, maka seluruh niat ini jadi watak bagi hamba manakala ubudiyahnya benar-benar bagi TuhanNya, tidak untuk kebutuhan sesuatu, karena Allah telah melimpahkan karuniaNya padanya. Bila Allah telah melimpahkannya maka Allah mencukupinya dan menutupinya dari makhluk hingga ia tidak butuh pada mereka.

Anda memang akan terus lelah sepanjang anda menjadi penempuh, penuju dan pelaku. Jika sudah sampai dan telah menyelesaikan seluruh perjalananmu maka anda berada di Rumah Dekat Tuhanmu Azza wa-Jalla, maka seluruh beban sirna dan yang ada hanyalah kegembiraan qalbu.

Semakin hari semakin tambah sampai anda meraih nuansa di sisiNya. Semula kecil, lalu membesar, dan jika besar hatimu akan dipenuhi kebersamaan dengan Allah azza wa-Jalla. , hingga di hatimu tak ada jalan dan plaza selain Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar